IDXChannel - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Semeru masih dalam fase krisis dengan aktivitas yang sangat tinggi pada Senin (5/12/2022) siang ini. Warga di sekitar lokasi diimbau untuk tetap berhati-hati.
"Status aktivitas masih berada pada level IV (awas)," kata Koordinator Kelompok Gunung Api PVMBG Oktory Prambada kepada MNC Portal, Senin (5/12/2022)
Oktory menjelaskan, dampak erupsi saat ini yakni masih terlihat abu vulkanik yang mengarah ke bagian barat daya, barat dan selatan. Selain itu, juga terjadi awan panas guguran (APG) yang menjangkau kurang lebih 13 kilometer ke arah tenggara.
Terkait informasi mengenai dampak erupsi Gunung Semeru dapat menyebabkan tsunami, Oktory menegaskan hal itu tidaklah benar. Ia meminta warga untuk tidak termakan informasi liar selain dari sumber resmi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Tidak ada tsunami ya, erupsi semeru ini kejadiannya di darat dan hanya mendampak 13 km ke arah tenggara semeru, tidak sampai laut," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.979 jiwa telah diungsikan akibat erupsi Gunung Semeru yang disertai awan panas guguran (APG) pada Minggu (4/12/2022).
Ribuan pengungsi tersebut ditempatkan di sejumlah titik lokasi pengungsian. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB merinci 11 titik pengungsian itu meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memastikan, hingga kini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.
Tim tanggap darurat BNPB juga membagikan ribuan masker medis, kain hingga masker anak. Selain itu, BNPB bersama PMI dan Dinsos setempat membangun dapur umum.
"Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik. Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial," tuturnya.
(DES)