sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Heboh Virus Marburg Mematikan, Begini Langkah Pencegahannya

News editor Kevi Laras
22/02/2023 11:26 WIB
Dinas Kesehatan DKI Jakarta membagikan langkah pencegahan agar bisa meminimalisir penularan virus Marburg dari hewan ke manusia maupun ke sesama.
Heboh Virus Marburg Mematikan, Begini Langkah Pencegahannya (Foto: MNC Media)
Heboh Virus Marburg Mematikan, Begini Langkah Pencegahannya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dinas Kesehatan DKI Jakarta membagikan langkah pencegahan agar bisa meminimalisir penularan virus Marburg dari hewan ke manusia maupun ke sesama.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama menjelaskan bahwa penularan virus Marburg dapat mengurangi kontak dengan kelelawar reservoir virus Marburg.

Apabila seseorang harus mengunjungi habitat kelelawar, maka dapat menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker. Ditambah juga, tetap mengonsumsi makanan pasti matang. 

"Mengurangi kontak dengan kelelawar reservoir virus Marburg, kalau seseorang harus mengunjungi area habitat kelelawar,  maka menggunakan sarung tangan dan alat pelindung lainnya seperti masker. Konsumsi daging secara matang, termasuk saat di daerah wabah virus Marburg. Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi termasuk cairan tubuhnya," ujar dr Ngabila kepada MNC Portal, Rabu (22/2/2203).

Sehubungan dengan ini, ia juga mengatakan ada tatalaksana untuk tenaga kesehatan (nakes) sesuai dengan aturan PPI. Seperti menggunakan APD, kendatinya ia juga mengingatkan agar rutin mencuci tangan setelah kunjungan ke orang sakit.

"Bagi petugas kesehatan, terapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Mencuci tangan secara rutin terutama ketika mengunjungi seseorang yang sakit atau setelah melakukan penanganan terhadap orang yang sakit di rumah. Melakukan tatalaksana penanganan sampel cairan dan jaringan tubuh penderita penyakit virus Marburg dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan PPI," jelas dr Ngabila

Perlu diketahui, menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) virus Marburg pertama kali muncul pada tahun 1967. Ketika lebih dari dua lusin kasus demam berdarah pertama kali muncul di Jerman.

Dengan demikian, sejauh ini belum ada vaksin untuk virus Marburg. Sementara untuk pengobatannya, dia mengatakan belum ada secara spesifik buat Marburg. Namun, bisa mencegah gejala berat jika terinfeksi.

"Belum ada vaksin untuk mencegah virus Marburg. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit virus Marburg. Pengobatan lebih  bersifat suportif dan mengobati gejala (simptomatif)," ucap dr Ngabila 

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement