“Kita sudah memiliki plan of action sebagai guidance kerja sama kita sampai tahun 2026. Dan ini merupakan turunan dari kemitraan yang telah kita sepakati pada 2022,” katanya.
Selain itu, kata Retno, akan ada penguatan kerja sama di bidang investasi termasuk hilirisasi industri, transisi energi, ketahanan pangan, bahkan juga non ekonomi di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
“Bidang investasi tadi saya sebutkan bahwa sektor prioritas antara lain adalah di bidang hilirisasi industri, transisi energi, ketahanan pangan dan juga infrastruktur. Sementara di non ekonomi kerjasama IPTEK sosial budaya juga akan ditingkatkan. Di regional dan multilateral kita bersama akan memperkuat multilateralisme dan mendorong paradigma kolaborasi,” jelasnya.
(FRI)