IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto melantik Erick Thohir menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Erick melepas jabatannya sebagai Menteri BUMN dan mengisi kursi kosong Menpora yang ditinggal Dito Ariotedjo.
Pria yang masih menjabat sebagai Ketua PSSI itu mendaftarkan kekayaannya yang nilainya mencapai Rp2.414.314.196.710 atau Rp2,4 triliunan.
Itu dapat dilihat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 27 Maret 2025 untuk tahun periodik 2024. Ini dilaporkan saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri BUMN.
Nilai tertinggi dalam harta yang dimiliknya berasal dari aset surat berharga dengan besaran Rp1.722.549.424.100 atau Rp1,7 triliunan. Berikutnya ada di aset berupa tanah dan bangunan sebanyak 35 unit dengan nilai Rp466,9 miliaran.
Sementara untuk isi garasinya, Erick Thohir hanya mendaftarkan empat kendaraan yang terdiri dari tiga mobil dan satu motor. Nilai kendaraan yang ada di garasinya mencapai Rp4.969.000.000 atau Rp4,9 miliaran.
Satu-satunya motor yang bercokol di garasi Erick Thohir adalah Honda NF125TR atau Supra X 125 atau biasa dikenal "Supra Bapak". Motor ini didapatkan atas hasil sendiri keluaran tahun 2011 yang nilainya ditaksir Rp6,5 juta.
Mobil pertama yang didaftarkan oleh Erick Thohir adalah Mercedes-Benz W108280S keluaran 1969. Kendaraan ini didapatkan dari pemberian atau hibah tanpa akta yang nilainya diprediksi Rp110 juta.
Saat menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir gencar mengkampanyekan penggunaan mobil listrik. Itu dibuktikan dengan memiliki dua mobil listrik dari Hyundai, yakni Ioniq 5 dan Genesis G80.
Untuk Hyundai Ioniq 5, dibeli Erick Thohir pada 2022 dengan nilai saat ini ditaksir Rp862,5 juta. Sedangkan Genesis G80 juga dibelinya pada tahun 2022 yang nilainya saat ini diprediksi mencapai Rp3.999.000.000 atau Rp3,9 miliaran.
Selain itu, Erick Thohir juga memiliki aset harta bergerak lainnya dengan nilai mencapai Rp33.577.250.000 atau Rp33,5 miliaran. Sementara kas dan setara kas mencapai Rp125,6 miliaran, dan harta lainnya sebesar Rp190,3 miliar.
(Nur Ichsan Yuniarto)