IDXChannel - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi terbang Arab Saudi pada Rabu (9/10/2024) untuk melakukan pembicaraan tentang situasi terkini di Timur Tengah.
"Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya diplomatik kami dalam berkoordinasi dengan negara-negara di kawasan," kata Juru Bicara kementerian Luar Negeri Esmail Baghaei di platform media sosial X, dilansir dari AFP.
Kunjungan ini dilakukan di tengah ancaman serangan balasan Israel ke Iran. Awal bulan ini, Tehran menembakkan 180 rudal ke negara zionis tersebut sebagai pembalasan atas terbunuhnya sejumlah tokoh, termasuk pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah.
Hamas yang berkuasa di Gaza, Palestina dan Hizbulah yang berbasis di Lebanon merupakan sekutu Iran.
Israel bersumpah akan membalas serangan rudal tersebut, namun Tel Aviv tidak mengungkapkan kapan dan bagaimana hal itu akan dilakukan.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Araghchi juga akan menyerukan dihentikannya invasi Israel di Gaza dan Lebanon. Tel Aviv telah membombardir Gaza sejak akhir 2023 dan mulai menginvasi Lebanon akhir-akhir ini.
Iran dan Arab Saudi membuka kembali hubungan diplomatik pada 2023 setelah terhenti selama tujuh tahun. Rekonsiliasi ini ditengahi oleh China.
Iran menganggap Israel sebagai musuh bebuyutannya. Arab Saudi dikabarkan mempertimbangkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, namun negosiasi terhenti karena aksi negara zionis tersebut di Gaza.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan hubungan diplomatik antara negaranya dengan Israel tidak akan terjalin selama Palestina belum merdeka sepenuhnya. Kesepakatan antara Riyadh dengan Tel Aviv dimediasi Amerika Serikat (AS). (Wahyu Dwi Anggoro)