sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jepang Ingin Buang Limbah Nuklir ke Laut, Negara Tetangga Was-Was

News editor Wahyu Dwi Anggoro
03/07/2023 12:18 WIB
Jepang berencana membuang lebih dari satu juta meter kubik air limbah nuklir di Fukushima ke Samudera Pasifik.
Jepang Ingin Buang Limbah Nuklir ke Laut, Negara Tetangga Was-Was. (Foto: MNC Media)
Jepang Ingin Buang Limbah Nuklir ke Laut, Negara Tetangga Was-Was. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jepang berencana membuang lebih dari satu juta meter kubik air limbah nuklir di Fukushima ke Samudera Pasifik. Sebuah kebijakan kontroversial yang memperburuk hubungan dengan negara tetangga termasuk China.

Pada 2011, reaktor nuklir Fukushima dihantam gempa dan tsunami yang memicu bencana atom terburuk di dunia sejak Chernobyl.

Jepang berusaha meyakinkan negara-negara lain bahwa rencana ini aman dan memang diperlukan. Sekitar 1.000 tangki penyimpanan di situs Fukushima akan melebihi kapasitas pada 2024.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi akan mengunjungi Jepang pekan ini untuk membahas rencana tersebut. Dia akan bertemu dengan beberapa pejabat tinggi termasuk Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi.  

Terlepas dari upaya diplomasi Jepang, rencana ini menuai reaksi keras dari banyak negara tetangga. 

"Lautan bukan selokan pribadi Jepang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin bulan lalu, dilansir dari Bloomberg pada Senin (3/7/2023).

Di Korea Selatan, permintaan garam laut meroket karena konsumen melakukan penimbunan di tengah kekhawatiran pelepasan air limbah nuklir dapat mencemari pasokan di masa depan.

Meski pemerintah pusat di Seoul belum menolak rencana Jepang secara terbuka, sebuah survei oleh surat kabar Yomiuri dan Hankook Ilbo yang dilakukan pada Mei menemukan 84% warga Korea menentang kebijakan tersebut.  

Forum Kepulauan Pasifik, sebuah organisasi regional yang terdiri dari 18 negara termasuk Fiji, Papua Nugini dan Australia, telah mendesak Jepang untuk mempertimbangkan opsi alternatif dan menyerukan diskusi mengenai risiko pelepasan air limbah nuklir ke laut.

 “Ketakutan dan ketidakpastian orang-orang di kawasan itu nyata, betapapun kecilnya risikonya,” kata Nancy Snow, konsulta di Tokyo dan penulis buku tentang diplomasi publik Jepang.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement