Kunthi Fahmar Sandy
IDXChannel - Kanada dan Meksiko mengumumkan kemitraan strategis baru. Keduanya berjanji untuk bekerja sama lebih erat di bidang perdagangan dan keamanan, di tengah meningkatnya tekanan ekonomi dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari laman BBC Jumat (19/9/2025), setelah pertemuan bilateral di Mexico City, Perdana Menteri Kanada Mark Carney dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan komitmen mereka untuk kemitraan bersama dengan AS.
"Kami memuji Amerika Serikat, kami membuat mereka lebih kuat, dan kita semua lebih kuat bersama," ujar Carney kepada para wartawan.
Baik Kanada maupun Meksiko telah terkena tarif AS 50 persen untuk baja Kanada, dan 25 persen untuk beberapa produk farmasi Meksiko. Presiden Trump juga telah mengenakan tarif fentanil sebesar 25 persen untuk Meksiko, dengan alasan keamanan perbatasan.
Ini adalah kunjungan resmi pertama Carney ke Meksiko sebagai perdana menteri, dan menandai upaya untuk memulihkan hubungan setelah ketegangan berkobar tahun lalu ketika para pejabat Kanada dituduh mengupayakan kesepakatan perdagangan terpisah dengan AS selama perundingan tarif.
Saat itu, tanggapan Sheinbaum adalah bahwa Meksiko harus dihormati, terutama oleh mitra dagangnya dan bahwa Kanada hanya bisa berharap mereka memiliki kekayaan budaya yang dimiliki Meksiko.
Suasana antara Carney dan Sheinbaum pada hari Kamis tampak jauh lebih hangat, dengan keduanya saling bertukar cenderamata dan kemudian berbasa-basi dalam konferensi pers bersama.
"Kesepakatan kita hari ini akan memperluas dan memperdalam kemitraan, sehingga 30 tahun ke depan akan lebih menjanjikan daripada yang telah dicapai dalam 30 tahun terakhir," kata Carney.
Para pejabat Kanada sebelumnya mengatakan kepada para wartawan bahwa Kanada juga bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dengan Meksiko. Nilai perdagangan antara keduanya mencapai 56 miliar dolar kanada (USD40,5 miliar; 30 miliar poundsterling) pada tahun 2024.
Carney dan Sheinbaum juga membahas keamanan perbatasan dan kejahatan terorganisasi transnasional, sebuah isu yang dikutip Trump untuk membenarkan tarif pada kedua negara.
Para pengamat mengatakan koordinasi yang diperbarui ini sudah diperkirakan, karena keduanya tidak ingin diadu domba ketika negosiasi dimulai.
"Ini tarian yang halus," kata Sebastián Vallejo Vera, seorang ilmuwan politik di Western University. "Kanada dan Meksiko ingin menunjukkan persatuan, tanpa terlihat bersekongkol melawan AS," ujar dia.
Kedua pemimpin menghadapi tantangan yang sama: seorang presiden AS yang proteksionis yang telah mendefinisikan ulang perdagangan global dan Amerika Utara dengan mengenakan tarif yang meluas pada sebagian besar negara.
Pungutan tersebut khususnya mengganggu Kanada dan Meksiko, yang perekonomiannya sebagian besar dibentuk oleh perjanjian perdagangan bebas Amerika Serikat-Kanada-Meksiko (USMCA)—versi yang telah berlaku sejak tahun 1994.
USMCA akan ditinjau pada tahun 2026. Tahap awal peninjauan tersebut sudah berlangsung, dan Washington kini meminta masukan dari para pelaku bisnis Amerika tentang perubahan yang ingin mereka lihat.
Kanada dan Meksiko sama-sama mendukung perjanjian tersebut, dengan alasan bahwa perjanjian tersebut telah membantu meningkatkan daya saing pasar Amerika Utara. Sejauh ini, Sheinbaum sebagian besar telah mengadopsi pendekatan yang tenang dan non-konfrontatif terhadap Washington.
Carney, meskipun tetap berdialog dengan Trump, telah menghadapi kritik domestik karena gagal mendapatkan keringanan tarif. Bulan lalu, ia mencabut tarif balasan atas barang-barang AS untuk menghidupkan kembali perundingan.
"Kanada menghadapi tarif AS sebesar 35 persen, meskipun rata-ratanya jauh lebih rendah sekitar 5,6 persen," kata Carney - karena sebagian besar barang dikecualikan berdasarkan USMCA.
Namun, Kanada juga menghadapi tarif AS khusus sektoral untuk baja dan aluminium sebesar 50 persen, kendaraan sebesar 25 persen, dan minyak dan gas sebesar 10 persen.
Trump telah mengancam Meksiko dengan tarif 30 persen, tetapi menangguhkan pengenaan tarif tersebut pada 31 Juli selama 90 hari dengan tujuan menandatangani kesepakatan dagang.
Meksiko tetap dikenakan pengenaan tarif khusus sektoral dan tarif fentanil sebesar 25 persen yang menurut Trump bertujuan untuk mengekang aliran obat tersebut ke AS, tetapi seperti Kanada sebagian besar barangnya dikecualikan berdasarkan USMCA.
Prof Vera mencatat bahwa Carney dan Kanada secara keseluruhan kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan menjalin hubungan dagang yang lebih erat dengan Meksiko daripada sebaliknya.
Ekspor Kanada ke AS mengalami penurunan signifikan pada tahun 2025, sementara ekspor Meksiko ke AS justru membaik.
"Di Meksiko, terdapat pula kesan bahwa Kanada telah lama mengesampingkan Meksiko, sementara berfokus membangun hubungan yang lebih kuat dengan AS, " ujar Prof. Vera.
(kunthi fahmar sandy)
