Diduga, lapisan es tersebut berasal dari tetesan air yang membeku dan terkumpul pada permukaan seperti sayap dan bilah baling-baling pada pesawat.
Hal ini dapat menghambat kinerja pesawat dengan mengurangi daya dorong, mengurangi daya angkat, dan meningkatkan hambatan.
Direktur operasi Voepass, Marcelo Moura, mengatakan kepada wartawan, meskipun ada perkiraan bahwa lapisan es tersebutlah yang menjadi penyebab kecelakaan, namun menurutnya masih ada faktor utama lain yang sedang ditelusuri.
Letnan Kolonel Carlos Henrique Baldi, dari pusat investigasi dan pencegahan kecelakaan udara angkatan udara Brasil, juga menyebut, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa lapisan es tersebut yang menyebabkan kecelakaan.
Pasalnya, pesawat tersebut disertifikasi di beberapa negara untuk terbang dalam kondisi lapisan es yang parah.