sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemacetan Bandung Raya Capai 40 Persen, Jokowi dan Ridwan Kamil Ratas soal Transportasi Massal

News editor Raka Dwi Novianto
03/08/2023 13:03 WIB
Jokowi menggelar ratas dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membahas solusi untuk mengurai kemacetan di Bandung Raya yang mencapai 40% per hari.
Kemacetan Bandung Raya Capai 40 Persen, Jokowi dan Ridwan Kamil Ratas soal Transportasi Massal. (Foto: Raka/MNC Media)
Kemacetan Bandung Raya Capai 40 Persen, Jokowi dan Ridwan Kamil Ratas soal Transportasi Massal. (Foto: Raka/MNC Media)

IDXChannel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membahas solusi untuk mengurai kemacetan di Bandung Raya. Salah satunya melalui transportasi massal di kawasan Cekungan Bandung.

"Alhamdulillah tadi rapat pembahasan rencana transportasi massal di cekungan Bandung Raya telah mendapatkan respons positif. Bandung Raya per hari ini kemacetannya 40%. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, 2037 seluruh kota akan macet total jadi buka pintu sudah macet," kata Ridwan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/3/2023).

Ridwan pun menyiapkan lima untuk mengurai kemacetan. Salah satunya dengan mempersiapkan badan pengelola cekungan Bandung. 

"Lima kota yang selama ini ingin punya egosektoral sekarang bisa dikendalikan dikoordinasikan oleh badan pengelola cekungan Bandung Barat yang lahir oleh Perpres dari Pak Jokowi di tahun 2018," kata Ridwan.

Solusi lainnya, kata Ridwan, yakni perkeretaapian dan Bus rapid transit (BRT). Namun karena banyaknya cekungan, Ridwan juga menyarankan adanya Cable Car atau kereta gantung.

"Dan insyaallah satu dua dari gagasan ini akan kami presentasikan di akhir bulan kembali kepada Pak Presiden. Di mana yang paling mudah akan kita eksekusi sehingga di masa presiden Pak Jokowi ada satu dua infrastruktur transportasi publik di Bandung Raya bisa diselesaikan dengan berbagai dukungan dari berbagai pihak," kata Ridwan.

Meski begitu, Ridwan mengakui anggaran daerah tidak pernah bisa cukup untuk membiayai proyek-proyek transportasi massal tersebut. Sebab, dana yang dibutukan mencapai Rp 100 triliunan.

Dana tersebut diproyeksi bisa meningkatkan tingkat warga Bandung Raya naik transportasi umum dari 13% menjadi 50%. “Jadi per hari ini hanya 13% warga cekungan Bandung yang naik public transport. Nah dinaikkan ke 50%, cost-nya tidak murah tapi harus dilakukan," jelas Ridwan.

"Karena semakin ditunda nanti harganya akan bertambah mahal seperti halnya MRT sekarang yang juga harganya berbeda dengan MRT pertama di Jakarta," sambungnya.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement