Dari konfirmasi 14 kasus, kasus pertama ditemukan pada bulan Oktober 2022. Sepuluh kasus berasal dari Provinsi DKI Jakarta, sementara empat kasus lainnya berasal dari provinsi Lampung, Riau, dan Jawa Barat.
Sejauh ini, baik dari varian Kraken dan Orthrus menurut dr Nadia masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Potensinya sama karena WHO bilang di bawah monitoring seperti biasa escape community atau vaksin itu enggak ada datanya kan," kata dr Nadia.
Namun, untuk lebih jelas jumlah kasus dari daerah mana saja, masih menunggu data lengkap dari Kementerian Kesehatan. Kedua varian virus memiliki karakteristik lebih cepat menular dibandingkan dengan sub varian sebelumnya.
(YNA)