IDXChannel - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan logistik untuk warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan terus mengalir selama masa tanggap darurat.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, bantuan itu termasuk juga bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga.
Hal itu disampaikan pria yang kerap disapa Gus Ipul saat berbincang dengan Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada lewat sambungan telepon video (video call) pada Minggu (21/9/2025).
Awalnya, Gonzalo mengungkapkan saat ini sejumlah warganya kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kita sudah kesulitan sekarang, kita harus adakan pipa untuk cari sumber-sumber air. Karena kerusakan air itu di hulu, bukan di hilir," kata Gonzalo kepada Gus Ipul.
Gus Ipul pun meminta Supriyanto, salah satu staf Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos yang turut hadir dalam kesempatan itu untuk mencari solusi bersama dengan pemerintah daerah setempat.
"Silakan berkoordinasi terus ya sama Pak Wabub ya, silakan. Apa yang tadi disebut juga salah satunya soal air bersih yang tadi ada masalah di hulunya. Coba dicarikan solusi secara bersama-sama," kata Gus Ipul.
Lebih lanjut Gus Ipul mengatakan, selama masa tanggap darurat Kemensos memberikan bantuan dalam bentuk logistik dan shelter pengungsian.
Dia menyebut, logistik dari Sentra Efata Kupang telah disalurkan bagi para korban. Di antaranya, tenda, peralatan dapur umum, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak-anak, hingga layanan psikososial.
"Pak Wabup, itu staf kami masih ada di situ, kalau perlu dukungan-dukungan (bantuan) dalam masa tanggap darurat ini, silakan didiskusikan. Apa saja yang diperlukan tadi, termasuk air, itu bisa kita sama-sama diskusikan, pak," kata Gus Ipul.
"Pada dasarnya, kita harus berkoordinasi dengan baik dan sekaligus mencarikan solusi pada masa-masa tanggap darurat seperti sekarang ini," lanjutnya.
Selain itu, Supriyanto melaporkan kepada Gus Ipul bahwa hingga kini pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap korban meninggal maupun luka akibat banjir di Nagekeo.
Gus Ipul melanjutkan, Kemensos akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta kepada masing-masing ahli waris korban meninggal dan Rp5 juta bagi korban luka.
Dari data yang dihimpun, hingga kini tercatat sembilan orang meninggal dunia, 16 orang mengalami luka ringan dan tujuh orang luka berat.
"Itu juga ada satunan untuk yang wafat yang meninggal ada satunan, yang luka-luka juga ada santunan nanti," katanya.
Sementara itu, terkait rumah yang rusak akibat banjir, Gus Ipul menyebut, nantinya juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berdasarkan data, sebanyak 39 unit rumah hanyut, 17 unit mengalami rusak berat dan 48 unit rusak ringan.
(Nur Ichsan Yuniarto)