sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementan Siapkan 4 Juta Vaksin Cegah Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Ternak

News editor Kuntadi
14/01/2025 07:34 WIB
Kementan melakukan vaksinasi ternak di seluruh Indonesia pada akhir Januari sampai dengan Februari 2025. Mereka menyiapkan 4 juta dosis vaksin.  
Kementan Siapkan 4 Juta Vaksin Cegah Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Ternak. (Foto: Kuntadi/MNC Media)
Kementan Siapkan 4 Juta Vaksin Cegah Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Ternak. (Foto: Kuntadi/MNC Media)

IDXChannel - Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, mengatakan terjadi peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak secara nasional sejak pekan ketiga Desember 2204. 

Bahkan pada akhir Desember, peningkatan kasusnya cukup tinggi. “Selama 2024 ada 13.000 ternak yang kena PMK dan 338 ekor di antaranya mati,” kata dia saat peninjauan vaksinasi PMK di Wates, Kulonprogo, Senin (13/1/2025).

Untuk mencegah penularan, Kementan melakukan vaksinasi ternak di seluruh Indonesia pada akhir Januari sampai dengan Februari 2025. Mereka menyiapkan 4 juta dosis vaksin.  

“Distribusinya bertahap sesuai dengan temuan kasus,” katanya.

Hal itu dilakukan juga untuk mencegah peningkatan kasus. Sebab, Kementan memproyeksi terjadi kenaikan kasus PMK pada ternak dalam dua bulan ke depan, atau periode Januari hingga Maret.

Prediksi itu berdasarkan peningkatan kasus pada periode yang sama di awal 2023 dan 2024. Hal tersebut terjadi karena pengaruh cuaca dan mobilisasi ternak.

“Pada periode ini ada perubahan cuaca dan akan ada mobilisasi ternak untuk Idul Fitri dan persiapan Idul Adha, sehingga berpotensi meningkatkan kasus PMK,” katanya

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti mengatakan pada awal 2025 sudah ada 1.785 ternak yang terjangkit PMK. Kasus ini tersebar di empat kabupaten di DIY.

“Hanya Kota Jogja yang belum ditemukan adanya kasus tersebut,” katanya.

Dari ternak yang terpapar PMK, ada 14 yang sembuh, 118 mati dan potong bersyarat 47. Saat ini masih ada 1.606 ternak yang terpapar.

“Dampak kasus ini menjadikan pasar hewan menjadi sepi. Banyak pedagang memilih menjual langsung dari pada dibawa ke pasar,” katanya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement