IDXChannel - Kepercayaan bisnis di sektor otomotif Jepang anjlok, mendorong indeks sentimen produsen ke penurunan pertamanya dalam empat bulan, menurut jajak pendapat Reuters Tankan.
Hal tersebut karena perusahaan-perusahaan bergulat dengan tarif AS, kenaikan biaya, dan lemahnya permintaan luar negeri.
Dilansir dari laman Reuters Rabu (8/10/2025), jajak pendapat bulanan tersebut melacak survei bisnis triwulanan Bank of Japan yang diawasi ketat, menunjukkan indeks produsen turun menjadi 8 poin di bulan Oktober dari 13 poin di bulan September, angka terendah sejak Juli.
Angka ini juga diperkirakan turun ke angka 4 pada bulan Januari. Adapun industri otomotif dan mesin transportasi mengalami penurunan kepercayaan paling tajam, dengan indeksnya jatuh ke angka 9 dari 33.
Sektor ini, yang menyumbang sekitar sepertiga ekspor ke Amerika Serikat tahun lalu dan mempekerjakan sekitar 8 persen tenaga kerja Jepang, harus menghadapi tarif AS sebesar 15 persen setelah kesepakatan dagang dengan pemerintahan Trump.
Meningkatnya biaya input, mulai dari bahan baku hingga tenaga kerja dan energi juga menjadi tema yang berulang di berbagai sektor.
"Kami melihat kenaikan biaya di semua sektor, dan tidak semuanya dapat dibebankan kepada pelanggan," kata seorang manajer di perusahaan pembuat peralatan transportasi tersebut.
Indeks Reuters Tankan dihitung dengan mengurangi persentase respons pesimistis dari respons optimistis. Angka positif menunjukkan jumlah orang optimistis melebihi jumlah orang pesimis.
Survei yang dilakukan antara 24 September dan 3 Oktober ini dikirimkan ke hampir 500 perusahaan non-keuangan besar, dan 237 di antaranya merespons.
Dari sembilan industri manufaktur yang disurvei, lima subindeks mengalami penurunan pada bulan Oktober. Sektor permesinan dan peralatan presisi juga menyoroti dampak tarif. "Biaya tambahan dari tarif AS, termasuk tarif baja dan aluminium, membebani prospek kami," kata seorang manajer di sebuah perusahaan permesinan.
(kunthi fahmar sandy)