IDXChannel - Perang di Taiwan diprediksi menimbulkan dampak ekonomi yang besar. Konflik terkait pulau tersebut makin panas dalam beberapa tahun terakhir.
Bloomberg Economics memperkirakan kerugian ekonomi akibat pecahnya perang di Taiwan bisa mencapai USD10 triliun, atau sekitar Rp150 ribu triliun dan setara dengan 10% produk domestik bruto (PDB) global.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (11/1/2024), angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan dampak Perang Ukraina, pandemi Covid-19, dan Krisis Keuangan Global.
China selama ini menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak. Konflik bisa meluas jika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memberikan dukungan militer kepada pulau tersebut.
Banyak pihak ragu perang di Taiwan akan terjadi dalam waktu dekat. Meski begitu, krisis di Ukraina dan Gaza menunjukan pertempuran bisa pecah tanpa diprediksi
Sebagian investor Wall Street dan sejumlah bisnis yang bergantung pada semikonduktor Taiwan sudah mulai melakukan lindung nilai terhadap risiko tersebut.
Jude Blanchette, pakar China di Pusat Studi Strategis dan Internasional, mengatakan minat perusahaan-perusahaan multinasional terhadap potensi perang di Taiwan melonjak sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.