Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Malaysia meluncurkan skema diplomasi orang utan yang kontroversial pada Minggu (18/8/2024) dalam upaya untuk menarik negara-negara agar terus mengimpor minyak kelapa sawit
Dilansir dari Semafor, program tersebut memungkinkan para importir minyak kepala sawit untuk mengadopsi orang utan, namun hewan yang diadopsi dilarang dibawa ke luar Malaysia.
"Kami juga berkomitmen untuk mengatasi penggundulan hutan," kata Menteri Komoditas dan Perkebunan Malaysia Johari Abdul ghani.
Pemerintah Malaysia telah menggodok program ini sejak awal tahun. Dalam proposal awal, orang utan yang diadopsi diperbolehkan dibawa ke luar negeri.
Opsi tersebut dibatalkan setelah diprotes para aktivis lingkungan. Orang utan adalah hewan yang dilindungi karena terancam keberadaannya di habitat aslinya.
Para ahli percaya bahwa kurang dari 105.000 orang utan hidup di alam liar di teritori Malaysia, khususnya di negara bagian Sabah dan Serawak.
Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya gencar mempromosikan minyak sawit sejak Uni Eropa (UE) melarang produk yang terkait dengan penggundulan hutan. Industri ini menghasilkan lebih dari USD39 miliar per tahun dan mempekerjakan tiga juta orang di seluruh dunia.
Industri minyak sawit Malaysia mempekerjakan sekitar satu juta orang. Komoditas pertanian ini digunakan dalam berbagai hal mulai dari lipstik hingga pizza. (Wahyu Dwi Anggoro)
