IDXChannel- Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato memberikan peringatan baru terhadap pergerakan penjualan mata uang yen. Sebab, nilai tukar yen terhadap USD masih berada di titik terendah.
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (7/1/2025), nilai tukar yen Jepang terhadap USD masih di 158,33.
Angka tersebut tercatat sebagai kenaikan tertinggi sejak 17 Juli. Membaiknya nilai tukar yen ini tak lepas dari dukungan dari imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi.
Meski demikian, Katsunobu Kato masih belum puas. Dia mengaku pemerintah masih khawatir dengan perkembangan pergerakan valuta asing.
"Pemerintah Jepang telah khawatir dengan perkembangan valuta asing, termasuk yang didorong oleh para spekulan, dan akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan yang berlebihan," kata Kato dalam sebuah konferensi pers.
Sebelumnya, data inflasi di Jepang meningkat Inflasi di Jepang meningkat di akhir 2024 kemarin. Situasi ini memperkuat ekspetasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Salah satu pemicu inflasi di Jepang diduga karena melemahnya aktivitas pabrik di Jepang. Padahal, ekonomi Jepang bergantung pada ekspor.
Selain itu, kenaikan inflasi Jepang sebagian besar didorong berakhirnya subsidi makanan hingga bahan bakar dan tingginya tagihan listrik. Hal itu dinilai dapat membebani konsumsi. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan juga enggan untuk menaikkan harga lebih lanjut.
(Ibnu Hariyanto)