sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Muncul Varian XBB di RI, Kemenkes Pastikan Tak Lebih Ganas dari Sebelumnya

News editor Kevi Laras
25/10/2022 12:05 WIB
Kemunculan varian baru Covid-19, XBB di Indonesia cukup membuat khawatir masyarakat.
Kemunculan varian baru Covid-19, XBB di Indonesia cukup membuat khawatir masyarakat.
Kemunculan varian baru Covid-19, XBB di Indonesia cukup membuat khawatir masyarakat.

IDXChannel - Kemunculan varian baru Covid-19, XBB di Indonesia cukup membuat khawatir masyarakat. Mengingat kondisi saat ini tengah lebih terkendali, dikhawatirkan picu terjadi gelombang kasus Covid-19.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan bahwa varian XBB dipastikan tidak lebih ganas dari Omicron sebelumnya. Bahkan juga tidak mematikan karena terbukti dari 26 negara, belum melaporkan adanya kasus kematian karena varian XBB.  

"Baiknya adalah varian ini tidak ganas atau tidak lebih berat dari omicron yang lalu. Kedua tidak menyebabkan kematian, 26 negara ini sebabkan kematian dari varian XBB," ungkap Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam Siaran Sehat di YouTube RRI Net Official, dikutip Selasa (25/10/2022)

Virus seperti SARs-COV-2 bermutasi merupakan hal yang wajar. Namun lahirnya setiap varian baru Covid-19, tetap harus diimbangi dengan kepatuhan masyarakat. 

Kendatinya, dia mendorong masyarakat agar tetap melakukan vaksinasi Covid-19. Jugat tetap mematuhi protokol kesehatan untuk lekas mengakhiri pandemi Covid-19.

"Jadi ya virus ini silakan saja bermutasi dengan namanya apa saja, tapi tetap protokol kesehatan vaksinasi menjadi strategi kita mencapai mengakhiri pandemi yang kita inginkan," imbuh dr Syahril

Perlu diketahui, kasus pertama di Indonesia telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada 3 Oktober lalu. Adapun gejala yang dialami cukup ringan, seperti demam, batuk dan pilek, setelah melakukan isolasi mandiri (isoman) kasus pertama itu sembuh. 

"Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” jelas dr. Syahri dikesempatan yang berbeda.

(NDA) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement