"Itu virus yang ditemukan di hewan (kelelawar), mirip virus Sarcov2. Masih di kelelawar, belum ditemukan di manusia, jadi tidak perlu panik," ujar Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P.(K) kepada MNC Portal, Kamis (1/12/2022)
Namun dijelaskannya, kalau virus BtSY2 juga memiliki domain pengikat reseptor. Bagian penting dari protein yang digunakan untuk menempel ke sel-sel manusia, mirip dengan SARS-CoV-2.
Sehingga peneliti mengatakan, virus ini dapat menginfeksi manusia. Lebih lanjut, studi juga menyoroti kejadian umum penularan antar spesies dan koinfeksi virus kelelawar, serta implikasinya terhadap kemunculan virus.
Kemudian dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan sampel rektum dari 149 kelelawar yang mewakili 15 spesies, di enam kabupaten atau kota di provinsi Yunnan, China.
(FAY)