Bisnis Nestle saat ini menghadapi banyak tantangan. Perusahaan menikmati lonjakan pendapatan di era pandemi karena konsumen menimbun bahan pokok untuk makan dan minum di rumah, tetapi masa-masa itu telah berakhir. Pada Juli, Nestle melaporkan penurunan penjualan sebesar 1,8 persen di semester pertama 2025, yang mencerminkan melemahnya permintaan konsumen.
Saham perusahaan telah merosot hampir 40 persen dari titik tertingginya di awal 2022.
Ketika Freixe mengambil alih sebagai pimpinan Nestle tahun lalu, ia berkomitmen mengembalikan fokus perusahaan pada kekuatan intinya — kopi, produk perawatan hewan peliharaan, dan makanan — alih-alih mengejar diversifikasi.
"Kami tidak mengubah arah strategi," ujar Bulcke. (Wahyu Dwi Anggoro)