"Pernyataan itu memang dikoordinasikan dengan pihak Israel," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.
Surat kabar Haaretz, mengutip sejumlah sumber, mengatakan Netanyahu dan rekan dekatnya, Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer, awalnya menyetujui proposal gencatan senjata 21 hari tersebut. Namun, posisi mereka berubah setelah mendapat tentangan dari anggota kabinet yang berhaluan garis keras.
Negara zionis tersebut tidak menutup kemungkinan akan menginvasi Lebanon dalam waktu dekat. Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi baru-baru ini memerintahkan sejumlah armada tank untuk bersiap melakukan operasi darat di wilayah negara Arab tersebut. (Wahyu Dwi Anggoro)