Samsul juga menyoroti kurangnya transparansi dalam sosialisasi proyek pembangunan di pesisir. Dari tiga kali sosialisasi yang diikutinya, hanya dua kali dilakukan secara resmi, itu pun tanpa informasi mengenai reklamasi atau restorasi lahan.
"Dalam sosialisasi hanya dibahas pembenahan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Jembatan Cinta, tapi realisasinya malah membuat nelayan semakin terpinggirkan," ujarnya.
Samsul meminta pemerintah untuk tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan nasib Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan.
Para nelayan berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan persoalan ini. Mereka meminta perhatian serius terhadap kelestarian ekosistem laut dan pelibatan aktif nelayan dalam setiap tahap pembangunan.
Pagar laut misterius dan dampak pembangunan ini menjadi pengingat bahwa keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan harus selalu menjadi prioritas.