IDXChannel - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad I.M. Shtayyeh meminta kepada pemerintah Indonesia tak menjadi mediator dalam konflik dengan Israel. Itu karena Palestina butuh Indonesia berpihak pada negara tersebut.
"Untuk hak-hak Palestina yang kita butuhkan dari Indonesia bukanlah menjadi perantara, dan Indonesia tidak akan menjadi perantara," kata Mohammad Shtayyeh dalam konferensi pers di hotel Borobudur Jakarta, Selasa (25/10/2022).
Walaupun sejumlah pihak menginginkan Indonesia menjadi mediator untuk Palestina. Tapi Shtayyeh berharap tetap berdiri kukuh untuk memperjuangkan perdamaian antar kedua negara.
"Saya untuk itu (ingin) Indonesia berdiri kukuh (berpihak) pada Palestina," kata dia.
Menurutnya, Indonesia sudah berada di sisi Palestina untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan bagi warganya. "Jadi, Indonesia bukan seorang perantara. Ini adalah apa yang kita dengar dari presiden dan saya berterima kasih padanya untuk itu," tuturnya.
Sebelumnya, PM Palestina, Shtayyeh mengatakan kunjungannya ke Indonesia membahas berbagai hal termasuk penandatangan nota kesepahaman atau MoU terkait kerja sama perdagangan antar kedua negara.
"Saya membawa menteri luar negeri dan juga delegasi perdagangan (bisnis). Nota kesepahaman yang kami tanda tangani berkaitan dengan perdagangan, "kata PM Palestina, Shtayyeh dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/10/2022).
Pada kesempatan itu, Shtayyeh mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang telah mengizinkan sejumlah produk Palestina masuk ke pasar Indonesia yakni minyak zaitun dan kurma.
"Tidak hanya Indonesia tapi juga kawasan secara keseluruhan termasuk minyak zaitun yang mana saat ini sangat terkenal dan kurma," ujar dia.
Isu lainnya yakni bantuan pelatihan teknis dan kemanusiaan seperti pembangunan rumah sakit di Hebron. Terakhir ia berharap, Indonesia dan Palestina dapat turut bekerjasama di bidang pariwisata.
Mengingat kurang lebih 70.000 orang Indonesia telah mengunjungi Al Aqsa di mana Masjid tersebut tercatat dalam Al Quran sebagai masjid tempat Nabi Muhammad SAW naik ke langit, menerima perintah shalat.
"Saya senang dengan pertemuan dengan Presiden yang terhormat dan saya harap bekerja sama dalam isu yang berhubungan dengan pariwisata," katanya.
(FRI)