IDXChannel - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sembilan dari 10 anak di Jalur Gaza kekurangan nutrisi untuk memastikan tumbuh kembang yang sehat.
“Di Jalur Gaza, konflik selama berbulan-bulan dan pembatasan bantuan kemanusiaan telah menghancurkan sistem pangan dan kesehatan," kata UNICEF, badan PBB yang menangani isu anak, dilansir dari Reuters pada Kamis (6/6/2024).
"Ini bencana bagi anak-anak dan keluarga mereka,” terang UNICEF.
Lima set data yang dikumpulkan antara Desember 2023 dan April 2024 menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak di Jalur Gaza menderita kekurangan pangan yang parah, bertahan hidup dengan dua makanan atau bahkan kurang dari itu per hari.
“Ini adalah bukti betapa mengerikannya dampak konflik. Ini menempatkan anak-anak pada risiko kekurangan gizi yang mengancam jiwa," kata UNICEF
Israel mengklaim pihaknya tidak membatasi pasokan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Jalur Gaza. Tel Aviv justru menyalahkan PBB atas lambatnya pengiriman.
Namun dengan terjadinya kelaparan di Gaza, dan beberapa kasus anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi, bahkan sekutu setia seperti Amerika Serikat (AS) pun meningkatkan tekanan agar Israel memperluas akses bantuan makanan.
Untuk memenuhi keragaman pangan minimum untuk tumbuh kembang sehat, anak-anak harus mengonsumsi makanan dari setidaknya lima dari delapan kelompok makanan yang ditentukan oleh skor keragaman pangan yang ditentukan UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kelompok makanan ini mencakup antara lain ASI, telur, produk susu, daging, unggas, dan ikan. (WHY)