Perbandingan dengan China menunjukkan dinamika yang berbeda. China, yang kini memiliki populasi sekitar 1,4 miliar jiwa, mengalami penurunan jumlah penduduk akibat kebijakan satu anak yang diterapkan selama beberapa dekade, meskipun kebijakan tersebut telah dilonggarkan.
Sebaliknya, India, dengan populasi yang lebih muda dan tingkat kelahiran yang lebih tinggi, terus tumbuh. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi kedua negara, tetapi juga memiliki implikasi global, termasuk dalam hal ekonomi, lingkungan, dan geopolitik.
Konteks ini juga relevan bagi Indonesia, yang selama beberapa dekade ini selalu menempati peringkat keempat negara terpadat di dunia dengan populasi saat ini melebihi 280 juta jiwa. Meskipun jauh di bawah India dan China, Indonesia juga menghadapi tantangan serupa dalam mengelola populasi yang besar, seperti memastikan pendidikan dan kesehatan yang merata.
Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi sekaligus mengantisipasi tantangan jangka panjang. Laporan UNFPA menekankan pentingnya investasi pada manusia, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan, untuk mengelola pertumbuhan populasi secara berkelanjutan.
(Ahmad Islamy Jamil)