Sampai 5 Maret 2024 telah terpasang ear tag sebanyak 2,5 juta ekor dari total ear tag yang telah didistribusikan ke kabupaten kota sebanyak 5,3 juta unit.
"Hari ini juga akan didistribusikan ear tag tambahan sebanyak 150 ribu unit," ujar Adhy.
Upaya pengendalian PMK dan juga LSD ini ditegaskan Adhy juga mengupayakan langkah strategis dalam peningkatan populasi hewan ternak di Jatim, khususnya sapi. Hal ini penting karena Jatin merupakan gudang ternak nasional.
"Jatim merupakan sumber pangan asal hewan yang terbesar juga sumber protein pangan daging hewan yang terbesar," terangnya.
Selain pengendalian PMK dan LSD, langkah yang dilakukan Pemprov Jatim dalam meningkatkan populasi ternak juga termasuk melakukan kegiatan penjaminan status kesehatan hewan, embrio transfer dan pemuliaan ternak melalui uji zuriat untuk menjaring bibit unggul lokal Jatim. Selain itu, juga melakukan percepatan melalui implementasi teknologi inseminasi buatan (kawin suntik).