"Dia adalah mantan murid sekolah tersebut, namun tidak lulus," kata Menteri Dalam Negeri Austria Gerhard Karner kepada wartawan.
Polisi masih menyelidiki motif pelaku. Dalam aksinya, pelaku menggunakan dua senjata yang dimiliki secara legal.
Peristiwa ini merupakan salah satu insiden penembakan paling berdarah di Austria sejak Perang Dunia II. Peristiwa penembakan massal, khususnya di sekolah, jarang terjadi di negara Eropa itu. (Wahyu Dwi Anggoro)