Seorang juru bicara Air France mengatakan kepada kantor berita Prancis bahwa investigasi internal telah dibuka terkait insiden tersebut. Namun, pihak maskapai enggan mengomentari apakah pilot mereka memang telah melihat rudal-rudal tersebut. Untuk diketahui, rudal balistik terbang pada ketinggian yang umumnya lebih tinggi dari pesawat-pesawat komersial.
Seorang anggota dewan Persatuan Pilot Maskapai Nasional, Laurent Veque, mengonfirmasi insiden tersebut. Dia mengatakan, pesawat itu memang berada di Irak di saat berlangsungnya serangan Iran terhadap Israel. “Harus ada kejelasan tentang apa yang terjadi,” katanya kepada LCI.
Iran mengatakan telah meluncurkan 200 rudal ke Israel pada 1 Oktober, menyusul tewasnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada 27 September, oleh rudal Israel di Beirut. Teheran menyatakan 90 persen rudalnya berhasil mengenai target. Sementara militer zionis mengklaim banyak rudal Iran yang dicegat.
(Ahmad Islamy Jamil)