"Jadi, itu tradisi yang memang harus kita tembangkan dalam kehidupan kebangsaan kita, di mana keragaman latar belakang, keragaman pilihan politik," katanya.
"Keragaman dalam menghadapi dinamika kehidupan kebangsaan yang memang selalu muncul dalam setiap perkembangan kehidupan bernegara, itu tidak mengurangi kita untuk terus menjalin persatuan, komunikasi, dan saling menghargai," lanjutnya.
Muhammadiyah, kata Haedar, juga mengapresiasi program-program infrastruktur dan berbagai program yang dikembangkan oleh Presiden Jokowi termasuk pembangunan ibu kota Nusantara (IKN).
"Dan kami tadi berdiskusi bagaimana ke depan Indonesia harus juga mengembangkan sumber daya manusia yang berkarakter Indonesia, tapi juga penguasaan scientific yang tinggi dan berdaya saing," kata Haedar.
Haedar berharap pemerintah dan Muhamadiyah dapat bekerja sama dalam membuat langkah strategis untuk bisa sumber daya manusia SDM. Menurutnya, human development index, daya saing dan juga IQ bangsa Indonesia saat ini masih tertinggal.