"Tema tersebut diambil dari penggalan ayat Alkitab Lukas bab 2 ayat 15, yang berbunyi 'Marilah sekarang kita ke Bethlehem'," ujar Thomas.
Thomas menjelaskan, ada tiga makna yang menjadi perekat manusia dalam perjalanan ke Bethlehem. Pertama, menjadikan refleksi atas nilai pengharapan, kesederhanaan, dan damai sejahtera.
Kedua, kesederhanaan adanya lampin kandang domba. Ketiga, inklusivitas. Menurutnya, manusia diajak bersukacita atas kelahiran juru selamat Kristiani.
"Inklusivitas tak juga hanya terhadap manusia, tapi juga lingkungan diajak bersuka cita, karena itu tak cuma kepedulian dan belas kasih kepada manusia, juga pada lingkungan hidup," kata dia.