Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Pertumbuhan di kawasan ASEAN+3 diproyeksikan sebesar 4,1 persen pada 2025 dan 3,8 persen setahun setelahnya.
Dilansir dari The Star pada Jumat (10/10/2025), angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, didukung ekspor yang lebih kuat dari ekspektasi.
ASEAN+3 terdiri dari 10 negara anggota ASEAN: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta tiga mitra dialog, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan.
Menurut Laporan Stabilitas Keuangan ASEAN+3 2025 dan Prospek Ekonomi Regional ASEAN+3 dari Kantor Riset Makroekonomi ASEAN+3 (AMRO), tekanan terhadap ekonomi kawasan berangsur mereda sejak mencapai puncaknya pada April setelah pengumuman kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
"Tekanan inflasi di AS dapat berlanjut di tengah tarif impor yang lebih tinggi, yang memperumit sikap kebijakan moneter Federal Reserve AS (Fed) dan berpotensi memicu spillover ke belahan dunia lain," kata AMRO dalam pernyataannya.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, AMRO optimistis ekonomi ASEAN+3 berada pada posisi yang baik untuk menavigasi hambatan global.
"Bauran kebijakan yang terkalibrasi dengan baik dan fundamental yang kuat -- termasuk sistem perbankan yang kuat, pendalaman pasar keuangan, cadangan devisa yang besar, dan ruang kebijakan yang tersedia -- menyediakan penyangga yang penting," ujarnya. (Wahyu Dwi Anggoro)
