sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Puncak Arus Penumpang Pesawat Libur Nataru Diprediksi Terjadi 21 Desember 2025

News editor Iqbal Dwi Purnama
17/11/2025 10:30 WIB
Ditjen Hubud Kemenhub memproyeksikan puncak arus keberangkatan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025.
Puncak Arus Penumpang Pesawat Libur Nataru Diprediksi Terjadi 21 Desember 2025. (Foto iNews Media Group)
Puncak Arus Penumpang Pesawat Libur Nataru Diprediksi Terjadi 21 Desember 2025. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan puncak arus keberangkatan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025. Sedangkan arus balik terbesar akan terjadi pada 3-4 Januari 2026.

Bandara tersibuk diprediksi meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa mengatakan, posko pemantauan Nataru akan dibuka mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 di Kantor Pusat Kemenhub. Posko ini memantau kegiatan di 257 bandara seluruh Indonesia.

"Kami memperkirakan jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, baik untuk rute domestik dan internasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (17/11/2025).

Untuk periode Nataru 2025, Ditjen Hubud Kemenhub memproyeksikan kebutuhan 326 pesawat, terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.

Saat ini, total armada pesawat udara di Indonesia mencapai 560 unit, dengan 366 pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).

Lukman juga menekankan pentingnya kesiapan seluruh operator penerbangan dan bandara dalam menjaga keselamatan, keamanan, serta pelayanan penumpang. “Kami sudah menyiapkan contingency plan dan pedoman bandara siaga bencana untuk menghadapi kondisi darurat,” katanya.

Selain itu, pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru, termasuk diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.

"Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025-10 Januari 2026 dan periode penerbangan 22 Desember 2025-10 Januari 2026. Semoga ini menjadi kado terbaik bagi para penumpang di musim liburan kali ini," ujar Lukman.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement