Amerika Serikat (AS), penyedia senjata utama dan sekutu dekat Israel, mengaku tidak terlibat dan tidak tahu-menahu tentang insiden ini.
Sejak pecahnya krisis Gaza, Hizbullah telah menginstruksikan para anggotanya untuk menghindari telepon seluler guna mencegah penyadapan Israel. Kelompok militan pro-Iran tersebut mengembangkan sistem telekomunikasi sendiri, salah satunya mengandalkan pager.
"Ratusan anggota Hizbullah terluka akibat ledakan pager mereka yang terjadi secara bersamaan," kata seorang sumber Hizbullah yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Wartawan AFP melihat puluhan orang yang terluka dibawa ke rumah sakit di Beirut dan di selatan Lebanon. Puluhan mobil ambulans bergegas antara kota Tirus dan Sidon. (Wahyu Dwi Anggoro)