sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Nippon Steel Melonjak usai Trump Setujui Akuisisi US Steel Senilai Rp 242,6 Triliun

News editor Ibnu Hariyanto
16/06/2025 14:34 WIB
Saham Nippon Steel melonjak pada perdagangan Senin (16/6/2025) usai mendapat restu Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Saham Nippon Steel melonjak pada perdagangan Senin (16/6/2025) usai mendapat restu Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: iNews Media)
Saham Nippon Steel melonjak pada perdagangan Senin (16/6/2025) usai mendapat restu Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: iNews Media)

IDXChannel- Saham Nippon Steel melonjak pada perdagangan Senin (16/6/2025) usai mendapat restu Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakusisi United States Steel (US Steel). Nilai akuisisi ini mencapai USD14,9 miliar (sekitar Rp Rp 242,6 triliun. 

Dilansir Channel News Asia, Senin (16/6/2025), persetujuan ini menutup proses yang sempat diwarnai penolakan dari serikat pekerja dan dua kali tinjauan keamanan nasional oleh pemerintah AS. Akhirnya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan akuisisi tersebut dengan syarat perjanjian dengan Departemen Keuangan yang menangani kekhawatiran keamanan nasional.

Saham Nippon Steel melonjak 3 persen menjadi 2.915 yen per saham pada sesi perdagangan tengah hari di bursa Tokyo. Kenaikan ini melampaui indeks acuan Nikkei 225 yang hanya naik sekitar 1 persen.

Kesepakatan antara Nippon Steel dan US Steel mencakup komitmen investasi baru sebesar USD11 miliar hingga 2028. Akuisisi ini juga termasuk kesepakatan terkait tata kelola, produksi, dan perdagangan. 

Nippon Steel juga mengonfirmasi rencana untuk mengakuisisi 100 persen saham biasa US Steel.

“Investor menyambut baik kejelasan yang akhirnya diperoleh terkait kesepakatan ini,” kata analis senior di Daiwa Securities, Shinichiro Ozaki.

Akuisisi ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Nippon Steel dari 63 juta ton menjadi 86 juta ton. Hal ini dinilai krusial untuk strategi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar global.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement