Di sisi lain, Erdogan pada hari yang sama mengunjungi provinsi Adiyaman Turki, di mana dia mengakui tanggapan pemerintah tidak secepat yang seharusnya. "Meskipun kami memiliki tim pencarian dan penyelamatan terbesar di dunia saat ini, kenyataannya upaya pencarian tidak secepat yang kami inginkan," katanya.
Dia juga mengatakan penjarahan toko telah terjadi di beberapa daerah. Dengan kemarahan yang membara atas keterlambatan pengiriman bantuan dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung, bencana tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi pemilihannya yang maju kembali sebagai calon Presiden Turki, jika masalah ini terus berlanjut.
Adapun, gempa bumi yang terjadi pada dini hari Senin, menempati urutan ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan abad ini, di atas gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 dan mendekati 31.000 orang tewas akibat gempa di negara tetangga Iran pada 2003.
Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 dan beberapa gempa susulan yang kuat di kedua negara telah melampaui lebih dari 17.000 orang tewas pada tahun 1999 ketika gempa yang sama kuatnya melanda Turki barat laut.
Jumlah kematian di Turki naik menjadi 20.213 pada Jumat, kata menteri kesehatan negara itu. Di Suriah, lebih dari 3.500 telah tewas. Meski begitu, masih banyak orang terperangkap di bawah reruntuhan.
(FRI)