Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Israel pada Selasa (18/3/2025) melancarkan serangan paling intensnya di Jalur Gaza sejak Januari 2025. Setidaknya 220 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia.
Dilansir dari AFP, serangan ini terjadi setelah negosiasi gencatan senjata tahap kedua mengalami kebuntuan. Fase pertama berakhir awal bulan ini setelah berjalan selama enam pekan.
Hamas mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sengaja memulai kembali perang. Pemimpin Israel itu sedang dijerat skandal politik dan kasus korupsi
"Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya telah memutuskan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata," kata Hamas.
"Keputusan Netanyahu untuk melanjutkan perang sama saja mengorbankan sandera dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka," kata kelompok perjuangan Palestina itu.
Hamas masih memegang puluhan sandera asal Israel. Sebagian dari mereka dibebaskan pada fase pertama gencatan senjata.
Tim penyelamat mengatakan mayoritas korban tewas dari serangan Israel hari ini adalah wanita dan anak-anak. Sejak Oktober 2023, aksi negeri zionis tersebut telah menewaskan lebih dari 48 ribu warga Palestina di Gaza. (Wahyu Dwi Anggoro)
