Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Penutupan pemerintah atau government shutdown di Amerika Serikat (AS) memasuki minggu ketiga. Dampaknya terhadap perekonomian mulai terasa.
Dilansir dari Xinhua pada Rabu (15/10/2025), Menteri Keuangan Scott Bessent mengungkapkan penutupan pemerintah sudah mulai membebani ekonomi riil.
"Ini semakin serius. Ini mulai memengaruhi ekonomi riil," ujarnya kepada Fox Business.
Bessent menambahkan, pemerintah melakukan berbagai langkah untuk memastikan pembayaran gaji personel militer, yang menyebabkan penangguhan pembayaran pegawai di sektor lain.
Pada 1 Oktober, hari pertama penutupan pemerintah, konsultan EY-Parthenon memperkirakan setiap minggu penutupan pemerintah akan memangkas sekitar 0,1 poin persentase dari produk domestik bruto (PDB) AS.
Sementara itu, menurut sebuah memo dari Gedung Putih, kerugian ekonomi dari penutupan pemerintah dapat mencapai USD15 miliar per minggu.
Penutupan pemerintah terjadi setelah Partai Republik dan Partai Demokrat gagal sepakat soal rancangan undang-undang (RUU) belanja pemerintah. Kebuntuan politik berpusat pada perselisihan mengenai subsidi asuransi kesehatan di bawah Undang-Undang Perawatan Terjangkau. Partai Demokrat bersikeras subsidi tersebut harus dipertahankan, sementara Partai Republik menuntut agar pemerintah dibuka kembali terlebih dahulu.
(Wahyu Dwi Anggoro)
