Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, wilayah Jakarta Utara memiliki ketinggian tanah yang rendah dan landai sehingga wilayah ini rentan terendam banjir rob akibat pasang air laut dari Laut Jawa.
Pengendalian banjir melalui Pompa Ancol Sentiong dilakukan dengan memompa air Kali Sentiong ketika elevasinya tinggi dan mengalirkannya kembali ke Teluk Jakarta.
"Aliran sungai di wilayah ini sering terkendala oleh pasang surutnya air laut. Dengan adanya pompa ini kita bisa menjaga elevasi air, sehingga tujuh kecamatan di Jakarta bisa terlindungi dari pasang air laut,” ujarnya.
Pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bersama kontraktor PT Wika (Wijaya Karya) – PT. Jaya Konstruksi KSO dengan biaya senilai Rp481,37 miliar.
Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan lima pompa banjir tipe submersible masing-masing berkapasitas 10 m3/detik serta pembangunan tanggul dan normalisasi kali sepanjang 350 meter.