"Selama ini kan dia (Thita) pakai mobil pengawal yang ada di rumah dinas Widcan (Widya Chandra) itu, mobil backup saya dipakai ke sana," kata SYL.
Atas dasar itu, SYL mengaku marah kepada Panji setelah mengetahui mobil tersebut ternyata dibeli. Menurutnya, Panji bisa mencarikan pinjaman mobil Kementan.
Lantas, Hakim Pontoh pun mempertanyakan SYL yang tak memarahi anaknya, Thita.
"Kan yang menerima anak saudara?" tanya Hakim Pontoh.
"Tidak, Thita enggak tahu," jawab SYL.
"Jadi akhirnya dipakai juga oleh anak saudara, walaupun saudara marah tetapi ndak ada usaha untuk kembalikan atau sekalian dijual lagi dan dikembalikan. Saudara tahu setelah itu dari sharing atau kumpulan dr para Eselon I?" tanya Hakim Pontoh.
"Saya tidak tahu itu, kalau itu sharing apalagi itu di vendor-vendorkan, saya ga tahu yang mulia, dan saya terlalu sibuk, sesudah marah itu saya dengan kegiatan yang lain," kata SYL.
"Sehingga saya ingat, pasti saya minta untuk dikembalikan. Dan waktu saya pikir ketika saya marah begitu, Panji tidak teruskan. Ini dipersidangan, saya disumpah yang mulia," katanya.
(NIY)