"Sehingga kalau dia misalnya penyakit-penyakit yang menyebabkan kematian tinggi, pasti vaksinnya sudah dilakukan pembuatan, karena untuk mencegah kematian," paparnya.
Sementara itu, untuk angka kematian akibat flu Singapura ini masih tergolong rendah, meskipun telah mengalami kenaikan kasus yang signifikan di Indonesia.
Anak-anak yang terinfeksi flu Singapura hanya disarankan untuk tetap menjaga nutrisi dan isolasi selama 5 sampai dengan 7 hari hingga virusnya melemah serta tak bisa menularkan lagi ke orang lain.
Oleh karenanya, Edi menjelaskan bahwa kehadiran vaksin untuk flu Singapura ini masih belum begitu diperlukan karena bukan dalam kondisi yang darurat.
Namun, tidak menutup kemungkinan apabila ke depannya kasus flu Singapura semakin mewabah dan angka kematiannya tinggi, maka ketersediaan vaksin flu Singapura tentu akan dilengkapi di Indonesia.