Rencana tarif ini terutama ditujukan kepada konsumen komoditas energi Rusia, termasuk China dan India.
"Kita mungkin akan menambahkan Iran ke dalamnya," kata Trump.
RUU ini muncul di saat Moskow mengintensifkan upaya untuk merebut wilayah Pokrovsk di Ukraina timur. Kremlin juga menggencarkan serangan udara di seluruh Ukraina.
Di sisi lain, Kyiv telah meningkatkan serangan jarak jauh terhadap infrastruktur minyak Rusia.
Trump sebelumnya menolak menerapkan sanksi berat karena ia mencoba membawa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke meja perundingan. Namun, pertemuannya dengan Putin di Alaska awal tahun ini tidak menghasilkan terobosan apa pun. (Wahyu Dwi Anggoro)