IDXChannel - Menteri Haji dan Umrah, Arab Saudi, Tawfiq bin Fauzan Al-Rabih mengungkapkan kebijakan terbaru dari pemerintah Arab Saudi terkait persyaratan haji dan umrah.
Dalam hal ini untuk melakukan umrah tak ada batasan usia 65 tahun, dan bahkan syarat kesehatan tidak disertakan.
Al Rabiah mengatakan bahwa tindakan ini salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji atau umrah. Dimana kemudahan ini didapatkan bagi para pengguna platform Nusuk yang akan melakukan ibadah Umrah.
“Berbicara tentang jamaah umrah tidak ada batasan jumlah, terbuka. Dan platform Nusuk memfasilitasi prosedur dan memperjelas petunjuk yang tersedia untuk datang ke umrah.” Jelas Menteri Haji dan Umrah, Arab Saudi, Tawfiq bin Fauzan Al-Rabih, Jakarta (24/10).
Adapun dua kebijakan baru yang sangat mempermudah para calon jemaah Haji dan Umrah yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi. Yang pertama adalah, perpanjangan visa dari yang awalnya hanya 30 hari mulai kini sudah disepakati menjadi 90 hari lamanya, yang bisa digunakan untuk mengunjungi seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi.
“Kami mempersiapkan daya dan upaya prosedur seperti memperpanjang masa visa yaitu 90 hari. Sekarang juga sudah dibuka batasan-batasan antar negara bagian di Saudi sehingga para jamaaah Haji atau Umrah bisa berwista ke tempat-tempat atau daerah yang jarang dikunjungi,” ujar Al-Rabih.
Sedangkan kebijakan kedua adalah para calon jamaah umrah, kini tak perlu lagi membawa pendamping pria atau mahram dalam pelaksanaan ibadah Umrah.
“Ya, tentu saja dia bisa mendaftar dan dia bisa datang sendiri tanpa syarat mahram, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Tidak ada syarat khusus bagi wanita, mereka bisa datang sendiri tanpa mahram," kata Menteri Haji dan Umrah, Arab Saudi.
Saat ini pemerintah Kerajaan Arab melalui platform Nusuk, memang masih fokus dengan kebijakan umrah yang telah ditetapkan. “platform Nusuk fokus pada layanan umroh. Berbicara tentang haji, kami selalu tertarik untuk mengembangkannya.”