sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dorong Penetrasi Pasar Perbankan Syariah, Wapres Bidik Generasi Milenial

Syariah editor Dita Angga Rusiana
07/07/2021 14:35 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin tengah giat menyasar generasi milenial untuk masuk pasar perbankan syariah.
Dorong Penetrasi Pasar Perbankan Syariah, Wapres Bidik Generasi Milenial (Dok.MNC Media)
Dorong Penetrasi Pasar Perbankan Syariah, Wapres Bidik Generasi Milenial (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin tengah giat menyasar generasi milenial untuk masuk pasar perbankan syariah karena dinilai potensial untuk pertumbuhan bisnis sektor tersebut. 

Maruf Amin juga mengatakan bahwa berdasarkan kajian OJK terdapat beberapa isu strategis yang masih menghambat akselerasi pertumbuhan bisnis perbankan syariah. Di antaranya belum adanya diferensiasi model bisnis yang signifikan, kualitas dan kuantitas SDM yang kurang optimal serta rendahnya tingkat literasi dan inklusi.

“Layanan perbankan syariah yang kurang kompetitif jika dibandingkan produk dan layanan perbankan konvensional,” katanya ata Wapres, Rabu (7/7/2021).

Terkait hal tersebut, Maruf membeberkan beberapa solusi untuk meningkatkan penetrasi perbankan syariah. Salah satunya dengan menyasar generasi milenial untuk masuk pasar perbankan syariah.

“Pentingnya generasi milenial untuk masuk ke pasar perbankan syariah,” ujarnya.

Dia menyebut potensi generasi penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi Z (atau i-Generation) yaitu sekitar 27,94%dan generasi milenial sebesar 25,87%. Selain telah melek internet sejak usia dini generasi ini juga saat ini cenderung memiliki minat yang besar untuk memilih gaya hidup yang sesuai dengan agama dan keyakinannya.

“Sesuai hasil riset yang diselenggarakan oleh Inventure Knowledge tahun 2020 tentang Millennial Muslim Megashifts antara lain menyimpulkan bahwa generasi yang populer disebut Gen-Sy (Gen-si) didominasi anak muda yang akrab dengan produk dan layanan perbankan Syariah. Selain itu, dari survey tersebut juga disimpulkan bahwa setelah terjadinya pandemi Covid-19 mayoritas publik (58,8%) cenderung lebih religius dan lebih memilih lembaga keuangan dengan  prinsip Syariah,” paparnya.

Berkenaan dengan pangsa pasar perbankan syariah, saat ini terdapat peningkatan walaupun masih terbilang rendah, yaitu dari kisaran angka 5,7% 2017. Kemudian meningkat dan mencapai angka 6,5% di tahun 2020 dari total perbankan nasional.

“Angka tersebut menjelaskan masih tersedia ruang yang cukup luas untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia,” pungkasnya. 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement