Taufiq, sapaan akrabnya, mengatakan jika ingin mengakses layanan perbankan para santri harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Niat awalnya sederhana, yaitu hanya ingin membantu para santri dalam melakukan transaksi perbankan.
“Saya melihat adanya peluang yang sangat bagus di lingkungan pesantren ini. Misalnya untuk keperluan santri menerima transfer dari orang tua. Sedangkan ATM dari pondok itu jaraknya 500 meter,” ujarnya.
Dalam sehari, kata taufiq, gerai BRILink Toko Assalam mampu melayani 15 ribu sampai 16 ribu kali transaksi. Bahkan sejak pandemi Covid-19 melanda, Toko Assalam pernah menyentuh 23 ribu kali transaksi dengan perputaran uang kurang lebih 300 juta.
Dengan jumlah transaksi yang cukup besar tersebut, gerai BRILink Toko Assalam berhasil meraih hadiah-hadiah istimewa dari bank BRI, salah satunya yaitu mendapatkan satu unit mobil.
Menurutnya, untuk mencapai kesuksesan sebagai Agen BRILink, sangat penting untuk mendukung kebutuhan masyarakat atau santri. Salah satu contohnya adalah dengan menyediakan uang pecahan kecil yang memudahkannya dalam mendapatkan uang secara praktis.