IDXChannel - Publik menduga Elon Musk, Bill Gates, Carlos Slim, Warren Buffett, Mark Zuckerberg, dan para Sultan di kerajaan Arab Saudi merupakan orang terkaya di dunia.
Bahkan sebagian orang percaya keluarga Rothschild, Rockefeller atau Carnegie sebagai dinasti paling tajir di era modern. Nama-nama tersebut memang memiliki kekayaan yang luar biasa. Namun, mereka bukanlah orang terkaya sepanjang masa, karena ternyata ada sosok yang memegang gelar tersebut.
Ia merupakan Kaisar Mansa Musa, seorang Raja di kerajaan Mali yang lahir pada 1280 masehi. Beliau tercatat dalam sejarah sebagai manusia terkaya sepanjang masa karena memiliki harta kekayaan yang sangat diluar nalar.
Situs web AS Celebrity Net Worth yang memperkirakan jumlah kekayaan Mansa Musa mencapai angka USD400 miliar atau sekitar Rp5,72 kuadriliun. Melansir dari islami.co, saking dermawannya Mansa Musa, sedekah yang ia berikan mampu meruntuhkan ekonomi Mesir di Abad Pertengahan.
Melansir dari Sindonews, Senin (7/11/22) berikut fakta mengenai raja terkaya, Mansa Musa :
1. Seorang penguasa Afrika Barat pada abad ke-14
Beliau adalah seorang Raja di Kerajaan Mali yang berkuasa selama 25 tahun dari Tahun 1312 sampai tahun 1337 M. pada saat ia naik tahta, wilayah Kekaisaran Mali mencakup bekas wilayah Kekaisaran Ghana di Mauritania selatan dan di Melle (Mali) serta wilayah-wilayah sekitarnya.
Dan Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Mali berkembang pesat. Karena ia berhasil menguasai 24 kota baru, termasuk Timbuktu. Mali dikenal sebagai pusat perdagangan emas yang membuat pemimpinnya Mansa Musa menjadi orang terkaya dalam sejarah.
2. Wilayah kekuasaan Mansa Musa
Wilayah yang membentang lebih dari 3.218 Kilometer dari Samudera Atlantik ke Timbuktu, termasuk wilayah yang sekarang menjadi negara Chad, Pantai Gading, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Mali, Mauritania, Nigeria dan Senegal. Kekayaannya didapatkan dari akses tak terbatas atas melimpahnya tambang emas di wilayah kekuasaannya saat itu.
3. Berangkat haji membawa 60.000 rombongan
Mansa Musa membawa rombongan yang sangat luar biasa dan tidak pernah ada dalam sejarah. Pasalnya perjalanan yang dilakukan oleh Raja Mali ini seperti sebuah kota yang bergerak di tengah gurun pasir. Ia membawa seluruh pejabat dan hakim-hakim kerajaan, pasukan tentara, penghibur, pedagang, penunggang unta dan 12.000 budaknya.
Mansa Musa juga membawa ratusan unta dan sapi yang mengangkut ratusan kilogram emas murni, inilah yang menjadi bagian dari sejarah yang tak terlupakan bagi warga Kairo, Mesir karena Mansa Musa dengan entengnya membagikan emas yang dibawanya kepada masyarakat Kairo. Dan hal tersebut yang menyebabkan anjloknya harga emas hingga sepuluh tahun dan menghancurkan perekonomian disana.
4. Peduli terhadap pendidikan
Mansa Musa merupakan seorang muslim yang taat dan juga dikenal sebagai Raja yang sangat peduli dengan pendidikan. Terbukti pada saat sekembalinya dari Makkah, sang raja membawa banyak sarjana, ulama dan Arsitek dari wilayah Islam.
Ini merupakan upaya yang dilakukan oleh sang raja untuk memajukan peradaban melalui pendidikan yang dilakukan dengan banyak mengeluarkan biaya operasional untuk memenuhi perpustakaan Universitas Sankore yang saat itu telah memiliki koleksi buku sebanyak 700.000 buah.
Namun, setelah wafatnya Mansa Musa di tahun 1337 M pada usia 57, kerajaan tersebut diwariskan kepada anak-anaknya yang tak mampu menjaga keutuhan kerajaan. Penerusnya bernama Maghani, salah satu penguasa yang memulai kemunduran kekaisaran Mali sampai mengalami disintegrasi pada awal abad ke-17. Kedatangan bangsa Eropa di kemudian hari menjadi titik akhir kehancuran Kerajaan Mali.
(DES/ Rita Hanifah)