Dilanjutkan dengan sesi berbagi bersama KHM dan Greenpeace, membahas tentang peran dan potensi pemuda islam dalam menjaga lingkungan serta beberapa langkah untuk melakukan program-progam terkait isu perubahan iklim.
Sedangkan di hari kedua diawali dengan praktik pertanian berkelanjutan melalui pembuatan raise bed. Raise bed berfungsi sebagai praktik tanpa olah tanah yang memastikan kelestarian keseimbangan tanah dan kesuburan jangka tanah. Secara sederhana raise bed dibuat dengan membuat bedengan yang berisikan tanah, daun kering, dan bonggol pisang.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan kado lebaran untuk 30 anak Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Panti Asuhan Muhammadiyah Nanggulan dan ditutup dengan kajian hadist hijau yang dihadiri lintas komunitas masyarakat Nanggulan.
“Dengan bertepatan di bulan Ramadhan, aksi kali ini juga akan menjadi momentum untuk melatih hawa nafsu manusia agar dapat terkendali dan terhindar dari keserakahan serta segala perbuatan yang munkar, termasuk merusak alam,” bunyi rilis resmi yang diterima DMC Dompet Dhuafa.
“Oleh karena itu, kami, Kader Hijau Muhammadiyah (KHM), akan berkooperasi dengan Lembaga Kesejahteraan Anak Panti Asuhan (LKSA PA) Muhammadiyah Nanggulan, Greenpeace Indonesia, Ummah For Earth Project, Greenfaith, Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa, dan Bringin untuk menyelenggarakan agenda hari Bumi bertajuk “Ramadhan For Earth:Ramadhan Seru, Bersama Merawat Bumi di Bulan yang Suci,” lanjut penjelasan rilis resmi.
Keputusan mengadakan kegiatan di lokasi ini didasari karena potensi agribisnis yang strategis seperti: budidaya ikan lele, hidroponik, padi, tebu, lidah buaya, dan papaya. Akantetapi di beberapa titik masih belum menjadi lahan produktif dan tingkat partisipasi warga lokal yang masih minim.
“Bagi kami, keterlibatan anak-anak muda untuk bertanam secara bersama di komplek Agribisnis kami adalah sebuah kegiatan yang kami tunggu-tunggu! Terlebih ada kajian tentang 40 hadits hijau. Di kampung kami selama ini belum pernah ada kajian yang khusus bertema lingkungan. Nanti akan ada sekitar 150 AMM Nanggulan yang siap meramaikan kegiatan ini,” jelas Ibu Fatimah, selaku perwakilan dari masyarakat Nanggulan. (Adv)