Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, menyampaikan eksyar merupakan motor penggerak menuju visi Indonesia Emas 2045.
ISEF menjadi momentum melahirkan inovasi, memperluas jejaring, menghadirkan solusi nyata membangun perekonomian yang adil dan berkelanjutan.
Adapun potensi industri eksyar nasional di sektor industri pakaian muslim mencapai Rp289 triliun, sementara industri makanan dan minuman halal tercatat senilai Rp1.000 triliun.
Untuk terus meningkatkan potensi industri syariah ini pemerintah terus memperluas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah, optimalisasi pemanfaatan bulion bank, baik oleh bank syariah maupun pegadaian, peningkatan literasi keuangan syariah, pendalaman pasar syariah, serta integrasi Sistem Informasi Halal (SiHalal) untuk memperluas sertifikasi halal.
Untuk memperkuat sinergi dan dampak nyata bagi masyarakat, ISEF ke-12 menghadirkan sejumlah kebaruan strategis yang diwujudkan melalui, pertama, perluasan dan peningkatan kolaborasi, dengan keterlibatan lebih banyak otoritas, industri, dan lembaga sosial syariah. Kedua, harmonisasi dengan program nasional, seperti dukungan pesantren untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), penyelenggaraan back-to-back dengan Trade Expo Indonesia (TEI), serta pemberian penghargaan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) dalam International Halal Tourism Summit (IHTS) dan ketiga, peningkatan skala dan kualitas kegiatan, di antaranya pengakuan Olimpiade Ekonomi Syariah Nasional (OESN) oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dan pelaksanaan ISEF Run sebagai ajang pra-acara yang menggabungkan olah raga, kuliner halal, modest fashion, dan edukasi keluarga.