Hal ini justru sangat jarang terjadi di luar negeri. Pasalnya, di luar negeri umumnya organisasi Islam sepakat dengan penentuan awal Ramadan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Adapun mayoritas metode penentuan hilal yang digunakan adalah metode hisab sehingga tidak ada perbedaan dalam menentukan awal bulan baru atau pergantian bulan.
Selain karena banyaknya organisasi Islam di Indonesia, penyebab mengapa penentuan awal Ramadan di Indonesia kerap berbeda dengan di luar negeri adalah karena Indonesia terletak di wilayah khatulistiwa, sehingga hilal lebih sulit terlihat.
Hal ini berbeda dengan di luar negeri di mana banyak negara yang terletak di wilayah lintang tinggi, sehingga hilal lebih mudah terlihat.
Selain itu, perbedaan awal Ramadan di Indonesia dan di luar negeri juga bisa dilihat dari budaya dan cara penyambutan masyarakatnya. Di Indonesia, umat Muslim merupakan masyarakat mayoritas sehingga penyambutan awal Ramadan cenderung meriah.