Fatwa Hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII di Bangka Belitung 2024 menetapkan hukum melontar jumrah di hari tasyrik dengan ketentuan sebagai berikut:
- Melontar jumrah pada Hari Tasyrik hukumnya wajib. Jemaah haji yang tidak melontar jumrah tanpa uzur syar’i wajib membayar dam sebagai denda atas kesalahan (dam isaah).
- Waktu melontar jumrah pada setiap Hari Tasyrik adalah sebagai berikut: (a) waktu melontar jumrah boleh (sah) dilakukan setelah terbit fajar sampai akhir malam, dan (b) waktu utama (afdhal) melontar jumrah adalah setelah tergelincirnya matahari.
- Melontar jumrah untuk setiap Hari Tasyrik yang dilakukan sebelum fajar hukumnya tidak sah.
- Jamaah haji yang dalam keadaan uzur syar’i untuk melontar jumrah dapat dibadalkan kepada orang lain, dengan/atau tanpa upah.
(Ahmad Islamy Jamil)