IDXChannel - Perkembangan ekonomi syariah, terutama perbankan syariah di Indonesia menunjukkan tren yang positif. Dalam tujuh bulan pertama 2024, pembiayaan perbankan syariah secara agregat tumbuh 12 persen.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menilai, ekonomi syariah selama ini memiliki keunggulan dibandingkan konvensional yaitu memiliki daya tahan tinggi di tengah krisis karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.
"Berbagai indikator menunjukkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terus membaik. Pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp597,89 triliun atau tumbuh 11,92 persen. Capaian nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp569,37 triliun," ujarnya dalam peluncuran Festival Ekonomi Syariah Jawa, Jumat (13/9/2024).
Destry menilai, indikator lain yang menunjukkan perkembangan positif ekonomi syariah adalah kenaikan peringkat Indonesia dalam level global dari peringkat empat menjadi tiga berdasarkan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023. Indonesia kini berada di bawah Malaysia dan Arab Saudi.
Untuk semakin memacu ekonomi syariah, Destry mendorong perlunya sinergi yang kuat antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya. BI sebagai regulator juga terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholder hingga mendorong inovasi program pengembangan ekonomi syariah.