Memperbanyak Zikir
Salah satu amalan yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan ialah dengan memperbanyak zikir. Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: "Maukah aku ceritakan kepada kalian tentang amal perbuatan yang terbaik bagi kalian dan tersuci di sisi Tuhan kalian serta menghantarkan kalian kepada kedudukan yang tertinggi, dan lebih baik bagi kalian daripada menyedekahkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada kalian berperang melawan musuh kalian, lalu kalian tebas batang leher mereka dan mereka menebas batang leher kalian?” Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, amalan apakah itu?" Rasulullah menjawab, "Zikrullah (banyak menyebut nama Allah).”
Memperbanyak Doa di Bulan Ramadan
Sebagaimana dalam hadis Rasulullah menyampaikan bahwa ada 3 doa yang diijabah oleh Allah, “Ada 3 (tiga) orang yang doanya tidak akan ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang teraniaya (terdzalimi), Allah akan angkat di atas awan pada hari kiamat”. HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Pada redaksi hadis yang lainnya disebutkan doa orang yang berpuasa saat ia berbuka. Selain itu, ada beberapa waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramdan. Di antaranya ketika waktu sahur atau sepertiga malam yang akhir, ketika selama berpuasa, dan saat hendak berbuka puasa.
Tadarus Al-Quran
Anjuran untuk memperbanyak membaca Al-Quran juga telah tertera sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
"Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan adalah tadarus Alquran. Tadarus Alquran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadan." (QS. Al Baqarah ayat 185).
Bersedekah di Bulan Ramadan
Bersedekah merupakan salah satu amalan utama yang dapat dilakukan ketika datangnya bulan suci Ramadan. Tak hanya puasa dan salat, bersedekah di bulan Ramadan juga akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah subhanahu wata’ala.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).
Itikaf di Masjid
Dalam sebuah hadis ada yang menyebutkan jika ketika 10 hari terakhir bulan Ramadan merupakan waktu yang paling utama untuk melakukan itikaf. Keutamaan itikaf di 10 hari terakhir juga salah satunya untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
"Aku pernah melakukan iktikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beriktikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. 'Siapa saja yang ingin beriktikaf di antara kalian, maka beriktikaflah,'. Lalu, di antara para sahabat ada yang beriktikaf bersama beliau.” (HR. Imam Bukhari)